Kisah ini bermula dari sekelompok kanak-kanak yang berkumpul untuk mengaji bersama, sebuah aktiviti harian yang penuh dengan ketenangan dan kedamaian. Namun, malam itu tidak seperti biasa ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tidak terduga menunggu mereka.
Di sebuah kampung, di mana lampu-lampu hanya menerangi sebahagian jalan, dan cerita-cerita lama tentang hantu dan makhluk halus masih menjadi topik perbicaraan, kanak-kanak ini bertekad untuk melanjutkan kegiatan mengaji mereka, walaupun ada desas-desus tentang kehadiran Kak Ponti, hantu yang dikenali suka mengganggu penduduk.
Pada malam itu mereka merasakan ada yang berbeda. Suara-suara aneh terdengar, dan bayangan-bayangan misteri terlihat mengintai dari kejauhan.
Namun, dengan keberanian yang mereka kumpulkan, mereka tetap melangkah menuju tempat mengaji supaya tidak membiarkan apa pun menghalangi mereka.
Cerita ini tidak hanya sekedar tentang kejadian paranormal yang mereka alami, tetapi juga tentang persahabatan, keberanian, dan keteguhan hati dalam menghadapi rasa takut dan ketidakpastian, mereka menemukan kekuatan dalam diri dan dalam sokongan satu sama lain.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian dan persahabatan dalam menghadapi rintangan, bahkan ketika rintangan itu datang dalam bentuk yang tidak kita mengerti.
Kisah “Diganggu Kak Ponti Waktu Nak Ngaji” adalah peringatan bahawa, dalam kegelapan dan ketidakpastian, cahaya kebersamaan dan keberanian akan selalu menerangi jalan kita.