Dikisahkan, sebelum Ka’bah di Mekkah didirikan, orang yang beriman kepada Allah tidak memiliki tempat khusus untuk beribadah. Allah kemudian memerintahkan Nabi Sulaiman untuk membangun Baitul Maqdis sebagai rumah ibadah.

Setelah berhasil, Nabi Sulaiman berangkat meninggalkan Baitul Maqdis untuk menjelajahi dunia, sebagai bentuk nazar atas keberhasilannya.

Dalam perjalanan ke Yaman, Nabi Sulaiman dan rombongannya mengalami kekurangan bekal dan air. Saat pembantunya gagal menemukan sumber air, Nabi Sulaiman memanggil Burung Hud Hud untuk mencari sumber air tersebut.

Ads

Ratu Balqis, memberikan jawapan dengan mengirim wakil dan hadiah ke Nabi Sulaiman sebagai tanda hormat sekaligus untuk menunjukkan kehebatan kerajaannya.

Nabi Sulaiman, menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap kekayaan duniawi, menekankan bahawa keimanan kepada Allah lebih penting dari segalanya.

Ads

Ratu Balqis akhirnya setuju untuk menghadap Nabi Sulaiman dan menyaksikan keindahan serta keagungan istana Nabi Sulaiman, yang bahkan membuat istana dan singgasana Ratu Balqis pucat dibandingkan dengan istana Nabi Sulaiman.

Ads

Ini membuktikan bahawa kekayaan dan kemuliaan yang sebenarnya berasal dari keimanan kepada Allah, bukan dari harta benda duniawi.

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya keimanan, kepatuhan kepada perintah Allah, dan bahawa kekayaan sejati bukanlah yang bersifat kebendaan tetapi yang berakar dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah.